Assalamu’alaikum wr. wb!
*Memasuki Blog dengan kostum Arjuna*
Gue ucapin selamat datang buat para pembaca
dan orang yang cuma numpang lewat di Blog ini! Welcome to the greatest place to
share your opinion about Indonesia! Let’s explore the Horizon!
Nah! Sekarang gue akan ngebahas tentang suatu topik yang
agak nyentil nyeleneh tapi tidak senonoh. Topik ini sih lebih tepatnya bakal
nyentil hati kalian yang sudah tercemari oleh sakitnya ditinggal tanpa alasan
atau cinta yang bertepuk sebelah tangan oleh gebetan kalian wahai para
remaja-remaji –gue gak tahu apa ada kata Remaji di KBBI- yang mengaku
“Mencintai” Indonesia.
Seperti yang udah kalian baca di judul postingan ini, kita
akan membahas masa lalu kita bersama manta–eh! Maksudnya membahas
masalah-masalah yang menyangkut tentang rasa cinta kita sebagai pemuda dan
pemudi tulang punggung bangsa terhadap budaya-budaya Indonesia kita tercintah!
Oiya, sebagai prolog gue mau nanya aja sih ke lo semua. Apa lo pernah liat kaos
atau baju yang tulisannya “Damn! I love INA” or something like that? Gue kasih
tau, kata kata itu bohong! Dari segi bahasa misalnya, okelah kalau lo yang pake
baju ini lagi pergi ke luar negeri yang orang-orangnya pada kagak ngarti bahasa
Indonesia, lha ini juga dipakenya paling banter juga ke Mall di jakarta dan
sekitarnya yang notabene orang orangnya pasti ngerti bahasa Indonesia. Kenapa
gak kita ganti aja sih jadi “Sial! Aku cinta Indonesia”? Itu keren menurut gue
hehe.
Rasa “Cinta” terhadap bangsa dan budaya Indonesia yang di
sorak-soraikan oleh para remaja Indonesia ini kebanyakan hanya keluar dari
mulut, bukan dari hati dan sulit untuk diamalkan dalam kehidupan sehari hari.
Kehidupan para remaja zaman sekarang yang sudah dirasuki oleh budaya budaya
asing yang bahkan sangat tidak sesuai dengan norma-norma sosial bahkan agama di
Indonesia ini. Mulai dari budaya yang sangat dasar seperti cara berbicara,
berpakaian, pergaulan dan lainnya sudah dirasuki oleh budaya asing, ini
terbukti dari banyaknya penyimpangan dan pelanggaran terhadap norma sosial di
Indonesia. Contohnya yang sangat nyata adalah cara berpakaian muda mudi zaman
sekarang, mereka sudah tidak mengenal apa yang namanya malu. Bahkan, mereka
mengkategorikan pakaian pakaian yang ketat, dan kekurangan bahan itu sebagai Trend Setter. Semua ini disebabkan oleh
apa ? atau mungkin siapa ? Mungkin saja penyebab terjadinya penyimpangan ini
adalah karena kita sendiri, bangsa Indonesia yang kurang peduli dengan bangsa
dan budayanya sendiri.
Sekarang, soal gaya dan budaya berbicara para remaja jaman
sekarang itu loh .. Ya Allah ya tuhan ya gusti dah! Ngakunya sih gaul, tapi gue
baru tau kalau gaul dan gagu itu gak jauh beda. Satu lagi, gue bukannya
diskriminasi gender atau yang
sejenisnya. Tapi, para cewek remaja yang masih setengah akil balig itu kalo ngomong gak pandang tempat! Suaranya
menggelegar laksana gunung merapi lagi sakau karena mbah marijan meninggal dan
menjadi kuncen gunung olympus di surga. Ini adalah contoh percakapan mereka :
R3m4J@ 1 : Ehh
3llowH ! Ph4 xKha84r Llowh ?!
R3m4J@ 2 :
GhuWWe3h B4eKh bR00w ?
Nb : Gue
bisa menulis seperti ini setelah melakukan meditasi dan membaca kitab suci anak
aL4y.
Itu adalah gaya dan budaya berbicara yang bukan saja tidak
ke-Indonesia-an tapi sangat tidak berkeperimanusiaan bagi telinga, mata dan
layar monitor HP kita. Ditambah lagi, biasanya mereka juga suka berkata kata
tidak sopan seperti membawa bawa seluruh isi kebun binatang dalam mulut mereka.
Kita jangan diam saja, mari kita belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar,
sesuai dengan EYD dan tidak merusak mata saat berkomunikasi via media tulis
agar komunikasi antar remaja kita terjalin baik dan akan muncul tali
silaturahim yang erat.
Yang kedua itu adalah budaya mereka berpakaian. Yak! Disini
sejujurnya gue juga agak terbawa dengan moderenisasi yang masuk ke Indonesia
–jangan berpikir gue make tanktop dan hot pants kemana mana yak!-. Bagaimana
bisa hanya dengan berpakaian bisa disebut tidak cinta Indonesia? Sebenernya
juga bukan hanya dari pakaian yang mereka pakai, tapi ini soal pengetahuan
mereka tentang pakaian-pakaian tradisional atau khas Indonesia yang bahkan
mereka tidak tahu itu namanya apa. Oke, mungkin batik itu cukup terkenal. Tapi,
apakah hanya batik saja yang asli buatan Indonesia? lagi pula kalaupun mereka
tahu, mereka hanya tahu bahwa itu batik, mereka tidak akan tahu itu batik apa ?
apakah batik asli atau bukan pun mereka tidak peduli. Benar begitu kawan?
Padahal, jika mereka peduli mereka bisa membantu para pembuat batik asli
Indonesia menjadi berkembang usahanya, karena sekarang itu malah banyak “batik”
Indonesia yang berlabel “Made In China”. Gak percaya? Coba aja lo cek di
beberapa tempat penjualan batik atau mungkin pasar pasar terdekat dari rumah
lo.
Nah gimana? Udah “tersentil” belum nih? Belum? Wah kalo
belum sih kalian harus stay tune di Blog ini terus, biar kalian bisa baca dan
tahu tentang bagaimana sih keadaan Indonesia kita sekarang ini lewat postingan
postingan yang “nendang” hati kecil kita untuk mencintai Indonesia.
Thanks for reading! See ya at the next post guys!
(Thanks to RAID)
(Thanks to RAID)
Categories: